Halaman

Minggu, 15 Januari 2012

YONATAN


Yonatan (Ibrani, יונתן - YONATAN, 'YHVH yang memberikan/ mengaruniakan').


Tokoh-tokoh yang bernama Yonatan :


1. Anak Gersom, keturunan Musa. Dia digaji oleh Mikha supaya berperan sebagai imam di hadapan berhala di Efraim. Kemudian ia menjadi imam di Lais (kota Dan) bagi suku Dan 'sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan' (Hakim 17; 18:30-31).

2. Anak sulung raja Saul dari istrinya yang satu-satunya (1 Samuel 14:49-50). Dialah ahli waris bapaknya; dia setia kepada Daud dan sangat mengasihi Daud (1 Samuel 20: 17), yang akan menggantikan Saul. Hal yang sangat mengherankan (1 Samuel 20:31). Dalam Alkitab Yonatan tampil pertama kali sebagai pemenang di Geba, kubu Filistin. Padahal siasat perang bapaknya pada saat itu menyarankan dia ikut membebaskan Yabesy-Gilead (1 Samue; 11:11; 13:2). Keberanian dan semangatnya sebagai pendekar, yang dikenang dalam nyanyian ratapan Daud (2 Samuel 1 :22), jelas kelihatan waktu dia sendirian menyerang garnisun Filistin yang lain. Peristiwa itu menunjukkan juga kesanggupannya untuk membangkitkan ketaatan, jadi bukan hanya memberinya (1 Samuel 14:7). Tapi dia dikenang adalah terutama karena persahabatannya dengan Daud. Kesetiaan pada persahabatan itu teramat sukar karena bertentangan dengan kewajibannya sebagai anak, untuk mengasihi Saul yang adalah bapak kandungnya dan rajanya.

Raja yang sudah ditinggalkan oleh Roh Allah, yang dihantui rasa takut dan dicekoki kemarahan yang makin meningkat itu, menunjukkan kebencian yg makin besar terhadap' orang yang berkenan di hati Allah', yang hendak menggantikan dia. Dengan demikian Yonatan, yang dengan sumpah sudah mengikat dan mengikrarkan kesetiaan persaudaraan dengan Daud sesudah kematian Geliat (1 Samuel 18: 1-4), terpaksa menghadapi permusuhan dan kecurigaan dari pihak bapak kandungnya,bahkan membahayakan hidupnya sendiri (1 Samuel 19: 1-7; 20). Perpisahan dua sahabat karib ini sangat mengharukan. Agaknya Yonatan tidak menyertai bapaknya dua kali memburu Daud, yaitu ke En-Gedi dan Hakhila.

Akhirnya ia tewas secara menyedihkan dalam kemenangan orang Filistin di [url=http://www.sarapanpagi.org/gilboa-vt3055.html#p16987[Gunung Gilboa[/url], bersama bapaknya dan kakak-adiknya (1 Samuel 31 :2). Secara jasmani dan rohani, dia merupakan teladan tentang kesetiaan kepada kebenaran dan persahabatan, maupun dalam hal mendamaikan orang, yang merupakan tugas dari anak-anak Allah.

Data mengenai Yonatan bin Saul :
    - Ayah : Saul - 1 Samuel 14:1.
    - Ibu : Ahinoam - 1 Samuel 14:49-50.
    - Anak laki-laki : Mefiboset - 2 Samuel 4:4.
    - Saudara laki-laki : Yiswi (Abinadab), Malkhisua - 1 Samuel 14:49; 1 Tawarikh 8:33.
    - Saudara perempuan : Merab, dan Mikhal - 1 Samuel 14:49.
    - Disebut pertama : 1 Samuel 13:2.
    - Namanya disebut : 91 kali.
    - Kitab yang menyebut : 3 buku : 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Tawarikh.
    - Tempat kematian : Di medan pertempuran di Gunung Gilboa - 1 Samuel 31:1-2.
    - Keadaan kematian : Ia dibunuh oleh tentara Filistin - 1 Samuel 31:2.
    - Terakhir disebut : 1 Tawarikh 10:2.
    - Fakta penting: Ia putera raja Saul dan sahabar karib Daud (1 Samuel 14:1; 18:1-4).


3. Saudara ayah Daud, penasihat dan ahli kitab, barangkali boleh disamakan dengan keponakan Daud, yang membunuh seorang raksasa (1 Tawarikh 27:32; 2 Samuel 21:21-22).

4. Anak dari imam besar Abyatar, yang terlibat dalam gerakan merebut takhta Daud oleh Absalom dan Adonia, walau bukan sebagai pemberontak (2 Samuel 15:36; 17:15-22; 1 Raja 1 :41-49).
    Ayah : Abyatar - 2 Samuel 15:27.
    Disebut pertama : 2 Samuel 15:27.
    Namanya disebut : 6 kali.
    Kitab yang menyebut : 2 buku - 2 Samuel, 1 Raja-raja.
    Terakhir disebut : 1 Raja-raja 1:43.
    Fakta penting : Ia melakukan misi yang berbahaya, memberi tahu raja Daud mengenai rencana Absalom yang jahat (2 Samuel 17:17-21).

5. Seorang dari 'pahlawan-pahlawan' Daud (2 Samuel 23:32; 1 Tawarikh 11:34).

6. Anak Kareah, yang bergabung dengan Gedalya selama Yerusalem dikuasai oleh Nebukadnezar (Yeremia 40:8).

7. Ahli kitab, pemilik rumah di mana Yeremia dipenjarakan (Yeremia 37:20). Nama itu muncul juga pada waktu pemulihan (lihat Ezra 8:6; 10:15; Nehemia 12:1 1,14,35).

Yonathan -- Memilih Kekekalan


Yonathan adalah salah satu pribadi di dalam Alkitab yang jarang dibahas. Siapakah Yonathan ini? Sekilas, kisah hidup Yonathan adalah sebuah kisah yang tragis dan menyedihkan. Sebagai anak sulung dari Saul, raja Israel pertama, Yonathan adalah ahli waris untuk menjadi raja berikutnya. Dia juga adalah seorang pahlawan yang sangat gagah berani dalam melawan bangsa Filistin (1 Sam.13,14) dan sangat setia kawan. Ini dibuktikan dengan pilihannya untuk menjadi sahabat Daud meskipun dia tahu bahwa Daud dan keturunannya sudah ditentukan untuk menggantikan Saul sebagai Raja Israel. Tetapi, apa yang dia tahu dan lakukan itu, yang dapat dia ajarkan pada kita semua?

Yonathan mempunyai sesuatu warisan yang sungguh berharga.; dia akan menjadi seorang raja. Pastilah banyak di antara umat Israel berpendapat, bahwa dia adalah seorang yang patut dikagumi dan dihormati. Bayangkan saja, dia adalah keturunan ningrat, seorang pahlawan perang yang sangat gagah berani untuk mati demi Tuhan dan bangsanya, dan setia kawan. Berdecak-lidahlah banyak orang akan potensi, kepribadian dan wujud anak muda ini. Tetapi, satu kejadian di hidup Yonathan benar-benar menghancurkan hati dan impian pangeran ini. Saul, ayahnya, memutuskan untuk tidak taat kepada Tuhan. Akibatnya, Tuhan melalui Samuel mencabut hak kerajaan Saul dan keturunannya (1 Sam.13:14). Janji Tuhan kepada dinasti ini punah karena ketidak-taatan Saul (1 Sam.15:10-35). Sudah pasti Yonathan mendengar hal tersebut. Dapat dibayangkan betapa kecewa, marah dan pahit hati Yonathan pada saat itu. Pasti dia menangisi hal ini. Hilang sudah semua warisan, hak dan impiannya untuk menjadi pemimpin bangsa Israel. Terlebih lagi ini disebabkan oleh sesuatu yang orang lain perbuat. Sungguh sangat pahit!

Sebagai sahabat karib Daud (1 Sam.18:2,3), Yonathan pasti mendengar bahwa a) bangsa Israel sangat mengasihi dan memuja Daud (1 Sam.18:6,7) dan b) Daud diurapi oleh Samuel untuk menjadi Raja Israel berikutnya (1 Sam.16:1-13). Yonathan pasti dapat menyimpulkan bahwa Daud dan keturunannya adalah pilihan Tuhan untuk menggantikan keluarga Saul.

Apakah yang Yonathan lakukan? Dia tidak berusaha menghalang-halangi, malah dia mendukung Daud dan keturunannya. Yonatan mengetahui, memilih dengan sungguh amat sadar dan taat akan rencana Tuhan!!! Dia memutuskan ini dengan pengetahuan sepenuh bahwa riwayat keluarganya sendiri akan punah dari sejarah Israel. Apakah hasil ketaatan Yonathan tersebut? Keluar dari keturunan Daud bukan saja Salomo, tetapi YESUS, Raja dari Kerajaan yang dikukuhkan untuk selama-lamanya (1 Taw.17:11-14, Mat. 1:1-17, Luk.3:23-38).

Banyak di antara kita juga mengalami sepertia apa yang Yonathan alami. Yonatan mempunyai hak dan warisan; kita mempunyai talenta, modal dan bakat. Dia dihormati; kita punya harga diri. Yonatan pahlawan perang; kita sukses di mata dunia. Tetapi suatu hari anda sadar bahwa semua yang engkau punya di dunia ini tidak kekal dan sia-sia adanya (bacalah kitab Pengkotbah). Bisikan-Nya ke hati penulis, ”Hei anak-Ku, semua yang kamu punya sekarang? Datangnya dari-Ku atau dari hasil jerih payah diri dagingmu? Engkau masih mau terus memilih warisan “Saul” dan hidup melalui kuat dan gagah, atau mengalami janji “Daud”, hidup oleh rancangan sempurna dari Pencipta Agung? Dampak hidupmu, hanya untuk sekejap mata saja atau berpengaruh dari generasi ke generasi?”

Seperti Yonatan, marilah belajar untuk memilih Dia yang Kekal. Marilah berdoa untuk mengerti, memilih dan taat kepada rencana-Nya. Bukan saja cukup menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan pergi ke gereja. Tetapi lebih lagi, berdoa supaya rencana-Nya terlaksana sepenuhnya dalam hidup kita. Apapun yang harus terjadi, biarlah Dia makin bertambah, diriku makin berkurang! Firman Allah berkata, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,.. (Fil.3:7-8).”

Sementara itu, apa yang Yonathan perbuat di dalam sisa hidupnya?

Pertama, Yonatan mengasihi Daud (1 Sam.18:2-3). Umat kristen mencintai Yesus dan menambatkan hati kepada-Nya untuk selama-lamanya.

Yos.24:15: “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Kedua, Yonatan mengadakan perjanjian dan meminta Daud untuk menjaga anak keturunannya (1 Sam.20:14-17). Umat kristen memohon untuk Tuhan saja yang menjaga anak keturunan dan hasil jerih payah pelayanan kita.

1 Taw.17:25-27: “Sebab Engkau, ya Allahku, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, bahwa Engkau akan membangun keturunan baginya. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ke hadapan-Mu. Oleh sebab itu, ya TUHAN, Engkaulah Allah dan telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu. Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati, ya TUHAN, diberkati untuk selama-lamanya."

Ketiga, Yonatan, seorang satria, gagah berani dan setia sampai akhir hidupnya (2 Sam.1:1-14). Umat kristen terus melawan si jahat tanpa hentinya, membela Kerajaan Surga dengan gagah berani dan melayani Raja segala Raja dengan setia, sampai pada akhir hidup kita yang fana ini.

Ef.6: 11-12: “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

2 Kor.4:16-17: “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.”

Fil.3:14: “...dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”

Akhirnya, pinta kami kepada-Nya adalah hanya untuk mendengar Dia berkata:

“... Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu (Mat.25:21).”
balik ke hal. 1