Halaman

Minggu, 15 Januari 2012

SAUL


SAUL (Ibrani, שאול - SYA'UL, 'yang diminta').


Tokoh-tokoh yang bernama Saul :

1. Seorang raja Edom (1 Tawarikh 1:48-49; bnd Kejadian 36:37-38), yang berasal dari Rehobot.

2. Anak Simeon, yg lahir dari perempuan Kanaan (Kejadian 46: 1 0); dari sinilah berasal orang Saul (Bil 26: 13).

3. Anak Kohat (1 Tawarikh 6:24), yang disebut 'Yoel' dalam 1 Tawarikh 6:36

4. Raja pertama umat Israel, Raja Saul.

5. Nama Yahudi rasul Paulus (Kisah 13:9, lihat artikel di paulus-vt274.html#p608 ).



SAUL, Raja Pertama Israel


* 1 Samuel 9:2 LAI TB, Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.KJV, And he had a son, whose name was Saul, a choice young man, and a goodly: and there was not among the children of Israel a goodlier person than he: from his shoulders and upward he was higher than any of the people. Hebrew,
וְלֹו־הָיָה בֵן וּשְׁמֹו שָׁאוּל בָּחוּר וָטֹוב וְאֵין אִישׁ מִבְּנֵי יִשְׂרָאֵל טֹוב מִמֶּנּוּ מִשִּׁכְמֹו וָמַעְלָה גָּבֹהַּ מִכָּל־הָעָם׃
Translit, VELO-HAYAH VEN USYEMO SYA'UL BAKHUR VATOV VE'EIN 'ISY MIBNEY YISRA'EL TOV MIMENU MISHIKHMO VAMALA GAVOHA MIKOL-HA'AM


Image

Raja Israel yang pertama (sekitar 1012-1004). Silsilah 1 Samuel 9:1; 1 Tawarikh 8:29-33; 9:35-39. Tradisi Alkitab tentang Saul (1 Samuel 9:1-31:13) adalah sebuah cerita anekdot tentang hubungannya dengan Daud dan Samuel. Pemilihannya menjadi raja (tempat tinggalnya di Gibea) diperolehnya karena penampilannya dalam usaha penyelamatan kota Yabesy-Gilead dari bangsa Amon (11-12).

Raja pertama Israel, Saul putra Kisy dari suku Benyamin ini. Kisah tentang Saul menyita bagian terbesar 1 Samuel (pasal 9-31) dan menggambarkan seorang yang amat menyedihkan dari semua hamba pilihan Allah.

Raja Saul lebih tinggi dari saudara-saudaranya. Keberaniannya sepadan dengan kekekaran badannya. Terhadap teman-temannya ia raja, dan terhadap musuh-musuhnya ia murah hati. Saul ialah pilihan Allah untuk melembagakan monarki, untuk menghadirkanmelalui dirinya pemerintahan Kerajaan YHVH atas umat-Nya. Tapi tiga kali ia nyatakan dirinya tidak layak bagi tugas untuk mana ia telah dipilih. Namun dan kendati dalam penunjukan itu ada acuan mengenai kelemahan watak orang yang oleh Allah dalam kedaulatan-Nya - toh memilihnya menjadi raja.

Di bawah tekanan kekuasaan bangsa Filistin, orang Israel mulai berpikir bahwa hanya pemimpin perang yang akan mampu membebaskan mereka. Dengan menolak kepemimpinan rohani YHVH, yang diterapkan dalam pelayanan Samuel, mereka menuntut seorang raja (I Samuel 8). Sesudah memperingatkan mereka tentang bahaya pemerintahan macam itu - peringatan yang tidak mereka gubris Samuel diperintahkan Allah untuk memenuhi keinginan mereka, dan dibimbing untuk memilih Saul, yg secara rahasia diurapinya di tanah di Zuf (I Samuel 10: 1), dan mengumumkan pengangkatan itu kemudian dalam suatu upacara umum di Mizpa (10:17-25).

Segera saja Saul mendapat kesempatan menunjukkan keperkasaannya. Nahas, orang Amon, mengepung Yabesy-Gilead dan menuntut penduduk Yabesy mematuhi syarat-syarat penyerahan diri yang kejam. Penduduk segera meminta pertolongan Saul yang sedang berada di seberang Sungai Yordan. Saul mengumpulkan rakyatnya sesuai adat bangsa dan zamannya, dan sebagai satu pasukan mereka memperoleh kemenangan besar (I Samuel 11:1-11 ). Adalah menjadi bukti nalurinya yang halus, ketika ia menolak keinginan pengikutnya pada saat itu, untuk menghukum orang-orang yang tidak mau menghormatinya (I Samuel 10:27; 11 :12, 13).

Mengikuti peristiwa tersebut, suatu upacara keagamaan di Gilgal mengukuhkan pengangkatan Saul sebagai raja, yg rupanyajelas memperoleh restu ilahi dengan dikalahkannya orang Amon itu. Dengan nasihat perpisahan kepada rakyat agar tekun dalam ketaatan kepada Allah, yang disertai tanda-tanda mujizat, Samuel menyerahkan pemerintahan atas umat itu kepada raja baru, Saul. Hanya dalam tiga peristiwa - satu di antaranya terjadi sesudah ia wafat - nabi tua itu muncul kembali. Setiap kali adalah untuk menegur Saul karena ketidaktaatannya kepada syarat-syarat pengangkatannya, yaitu menaati sepenuhnya perintah Allah, termasuk syarat terkecil sekalipun.

Peristiwa pertama, Saul, karena tidak sabar melakukan tugas keimaman melayankan korban di Gilgal (13:7-10). Karena pelanggarannya terhadap hal sakral ini, Samuel menubuatkan penolakan terhadap dia sebagai raja. Dan Saul memperoleh petunjuk pertama, bahwa dalam pemikiran Tuhan sudah ada orang yang dipilih-Nya untuk menggantikan Saul.

Peristiwa kedua, ketidaktaatan Saul menyebabkan nabi Samuel mengeluarkan pernyataan yang terkenal, "Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan" (I Samuel 15:22).
Lagi, penolakan atas Saul sebagai pemimpin Israel dinyatakan dan ditunjukkan secara simbolik. Samuel memutuskan semua hubungan dengan raja yang sudah jatuh itu.

Peristiwa ketiga, Samuel muncul dari kuburnya memarahi Saul. Persoalan apa pun yang timbul sehubungan dengan kisah dukun wanita dari Endor itu (pasal 28, lihat artikel di hubungan-orang-yg-hidup-yg-sudah-mati-babtisan-org-ma-vt423.html#p16245 ), adalah jelas bahwa Tuhan mengizinkan percakapan supranatural ini dengan raja yang sedih itu, demi mengisi piala kejahatan Saul dan untuk meramalkan ajalnya sudah dekat.

Mengenai persengketaan yang lama antara Saul dan Daud, membahas aspek-aspek lain dari sifat Saul. Adalah mempunyai arti penting, bahwa ketika Daud diurapi di hadapan umum di Betlehem, Samuel sebelumnya telah menolak Eliab, saudara Daud yang paling gagah. Ini mengajarkan agar jangan menganggap bahwa kekuatan alamiah dan spiritual harus berjalan bersama-sama (I Samuel 16:7).

Ia tidak mampu membebaskan Israel dari penguasa bangsa Filistin, meskipun banyak perang perluasan daerah yang dilakukannya. Mengenai politik dalam-negerinya hanya diketahui masalah pengusiran pemanggil arwah dan peramal (1 Samuel 28:3-25). Saul yang selalu berdiri di bawah naungan Samuel, akhirnya bertengkar dengan Samuel (1 Samuel 13:7-15; 15:1-35), sebab ia tidak merasa dirinya seorang Raja yang berdaulat penuh. Goncangan hatinya yang penuh kesedihan dan histerinya, maupun rasa tidak percaya terhadap Daud dan Samuel pada saat-saat tertentu menggerakkan hatinya untuk mengambil putusan keras (1 Samuel 22:6-19). Tetapi para musuh Saul menghargainya, hal mana terbukti dari nyanyian ratapan Daud (2 Samue; 1:19-27).

Saul menjadi bahan pelajaran tentang perbedaan asasi antara manusia jasmaniah dan rohaniah. Orang yang senama dengan dia dalam PB membedakan kedua hal itu (I Korintus 3 dst, lihat PAULUS, di paulus-vt274.html#p608 ). Saul hidup pada masa di mana Roh Kudus datang kepada manusia untuk suatu jangka waktu tertentu dan tujuan khusus, bukannya tinggal menetap mendiami anakanak Tuhan. Saul mudah sekali kena godaan, menjadi murung dan pendiriannya goyah. Namun demikian, ketidak-taatannya tak dapat diampuni karena ia memiliki kesempatan mendengar firman Tuhan yang disampaikan oleh Samuel.

Kejatuhannya lebih menyedihkan lagi, karena dia adalah tokoh dengan peranan mewakili di tengah-tengah umat Allah.


Data-data mengenai Saul, Raja Israel :
    - Ayah : Kisy - 1 Samuel 9:1-2.
    - Istri : Ahinoam - 1 Samuel 14:50.
    - Anak laki-laki : Yonatan , Yiswi (Abinadab), Malkisua, 1 Samuel 14:49. (Catatan: Matthew Poole, dalam Matthew Poole's Commentary on the Holy Bible, menganggap bahwa Yiswi ini sama dengan Abinadab, bandingkan 1 Samuel 31:2, 1Tawarikh 8:33).
    - Anak perempuan : Merab dan Mikhal - 1 Samuel 14:49.
    - Disebut pertama: 1 Samuel 9:2.
    - Namanya disebut : 388 kali
    - Kitab yang menyebut : 6 buku : 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Tawarikh, Mazmur, Yesaya, Kisah Para Rasul
    - Tempat kematian : Di Gunung Gilboa - 1 Samuel 31:1-2
    - Keadaan kematian : Ia dibunuh oleh orang Filisan sebagai hukuman langsung dari Allah - 1 Samuel 28:16-19
    - Terakhir disebut : Kisah Para Rasul 13:21.
    - Fakta penting : Ia adalah raja Israel yang pertama (1 Samuel 8-10).