Halaman

Minggu, 15 Januari 2012

ABRAHAM

ABRAHAM


ABRAHAM, Ibrani: אברהם - 'AVRAHAM, dari kata אב -'AV, bapa, dan akar kata yang jarang digunakan yang berarti penduduk; BAPA SEJUMLAH BESAR BANGSA.


* Kejadian 17:5LAI TB, Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.KJV, Neither shall thy name any more be called Abram, but thy name shall be Abraham; for a father of many nations have I made thee.Hebrew,
וְלֹא־יִקָּרֵא עֹוד אֶת־שִׁמְךָ אַבְרָם וְהָיָה שִׁמְךָ אַבְרָהָם כִּי אַב־הֲמֹון גֹּויִם נְתַתִּיךָ׃
Translit, VELO'-YIQARE' {dan tidak akan dipanggil} 'OD {lagi} 'ET-SYIMKHA {namamu} 'AVRAM {Abram} VEHAYAH {dan ia adalah} SYIMKHA {namamu} 'AVRAHAM {Abraham} KI {karena} 'AV-HAMON {bapa banyak} GOYIM{bangsa-bangsa} NETATIKHA {Aku menjadikan engkau}


Image


ABRAHAM adalah keturunan Sem dan putra Terah. Leluhur bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Imannya sangat teguh dan ia dikenal sebagai sahabat Allah.


* 2 Tawarikh 20:7 LAI TB, Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?KJV, Art not thou our God, who didst drive out the inhabitants of this land before thy people Israel, and gavest it to the seed of Abraham thy friend for ever?Hebrew,
הֲלֹא ׀ אַתָּה אֱלֹהֵינוּ הֹורַשְׁתָּ אֶת־יֹשְׁבֵי הָאָרֶץ הַזֹּאת מִלִּפְנֵי עַמְּךָ יִשְׂרָאֵל וַתִּתְּנָהּ לְזֶרַע אַבְרָהָם אֹהַבְךָ לְעֹולָם׃
Translit, HALO' 'ATAH 'ELOHÊYNU HORASYTA 'ET-YOSYEVEY HA'ARETS HAZO'T MILIFNYY 'AMEKHA YISRA'EL VATITENAH LEZERA' 'AVRAHAM 'OHAVKHA LE'OLAM


Riwayat hidupnya disajikan dalam Kejadian 11:26-25:10, dan ringkasannya dalam Kisah Para Rasul 7:2-8. Daftar keturunannya langsung melalui putra-putranya Ishak dan Ismael terdapat dalam Kejadian 25:11-19. Hidupnya dijadikan teladan iman terhadap Tuhan oleh orang Yahudi, Kristen, dan Islam.

Etimologi nama Abram (Ibrani אברם - 'AVRAM) tidaklah pasti, tapi mungkin berarti "bapak dimuliakan" dan mirip dengan nama-nama Semit Barat seperti Abiram, Ab(a)ram(a), yang juga terdapat dalam naskah-naskah tulisan paku dari abad 19-18. Sesuai janji dalam perjanjian suci antara Allah dengan Abram dan keturunannya turun-temurun, namanya diganti menjadi Abraham ('avraham') yang berarti "bapak sejumlah besar bangsa". Hal ini telah dianggap lain atau suatu bentuk dialektis dan Abram (H menunjukkan huruf hidup yang panjang seperti bahasa Arab Selatan) atau seperti suatu etimologi populer, karena RHM, "banyak". tidak dikenal.

Abraham dilahirkan di Ur-Kasdim, di mana ia hidup bersama bapaknya, Terah, dan saudaranya laki-laki, Nahor dan Haran, juga keponakannya, Lot. Ia menikah dengan Sarai. Setelah Haran meninggal, ia pindah ke tanah Haran bersama istrinya, bapaknya dan Lot; kemudian Terah meninggal di Haran. Oleh panggilan Allah, Abraham pada usia 75 tahun meninggalkan Haran bersama Lot dan via Sikhem dan Betel masuk ke Kanaan. Bahaya kelaparan memaksa dia pergi ke Mesir melalui Negeb. Di Mesir ia dan Sarai dapat lolos dari Firaun, hanya karena Allah mendatangkan tulah atas Firaun. Sekembalinya di Betel timbul perselisihan antara Abraham dan Lot, yang selesai dengan kebijaksanaan Abraham mengizinkan Lot memilih lembah Yordan yang subur untuk penggembalaan ternaknya.

Allah menjanjikan Abraham memiliki seluruh daerah mulai dan Sungai Efrat ke arah barat daya, dan Abraham kembali ke Mamre dekat Hebron. Karena penindasan dan perampokan atas Sodom dan Gomora oleh koalisi empat raja di bawah pimpinan Kedorlaomer, maka Abraham bersama orang-orangnya dan teman-temannya orang Amori dan Mamre, mengejar dan mengalahkan perampok itu di dekat Damsyik dan menyelamatkan semua barang rampokan. Dalam perjalanan pulang Abranam menerima berkat dari Melkisedek, seorang imam Allah Yang Mahatinggi.

Abraham, karena tidak mempunyai anak, mengangkat Eliezer, budak yang lahir dan keluarga budak milik Abraham, menjadi ahli warisnya. Tapi kini Abraham mendapat jaminan khusus dan Tuhan, bahwa ia sendiri akan mendapat seorang putra. Melalui anak ini akan timbul suatu bangsa di kemudian hari. Jaminan khusus ini dan pemilikan atas tanah ditetapkan dengan suatu perjanjian. Sementara itu Sarai memberikan kepadanya Hagar, sebagai selir, dengan siapa Abraham, yang kini berusia 86 tahun mendapat seorang putra yang dinamai Ismael. Hagar, akibat mencemoohkan kemandulan Sarai, diusir dan pergi ke padang gurun tapi dibebaskan oleh Malaikat Tuhan.

Tiga belas tahun kemudian Tuhan menampakkan diri lagi kepada Abraham, untuk menguatkan lagi perjanjian-Nya tentang masa depan keluarga, bangsa dan negerinya dengan memberikan sebuah tanda, yakni sunat bagi semua laki-laki dan mengganti nama Abram dan Sarai menjadi Abraham dan Sara. Janji akan memperoleh seorang putra diteguhkan lagi oleh teofani lain di Mamre, walaupun Sara tidak percaya. Ketika hukuman mengancam Sodom dan Gomora diberitahukan kepada Abraham, ia bicara demi keselamatan Lot, yang kini tinggal di sana. Dan Mamre ia menyaksikan kehancuran kota-kota dan mana Lot terhindar.

Abraham berangkat ke tanah Negeb, dan ia menetap di antara Kadesy dan Syur. Di situ kasus yang sifatnya sama dengan yang terjadi pada kunjungan sebelumnya di Mesir, hampir mengorbankan Sara. Sara melahirkan Ishak bagi Abraham yang kini berusia 100 tahun. Demi kesinambungan pewaris garis keturunan, Abraham menyuruh Hagar dan Ismael pergi, suatu tindakan yang bertentangan dengan kebiasaan Hammurabi. Tapi tindakannya itu didasarkan pada firman yang langsung dari Allah, karena Abraham segan mengambil tindakan berat demikian. Pada waktu itu Abraham juga mengadakan perjanjian dengan pemimpin Filistin, Abimelekh. untuk menjamin hak-haknya di Bersyeba.

Ujian berat atas kepercayaan Abraham ialah perintah Tuhan kepadanya untuk mengorbankan Ishak di Moria. Ia patuh. Tangannya yang sedang bergerak untuk menyembelih Ishak, terhenti ketika tiba-tiba Allah berseru dan seekor domba tersedia pengganti anaknya itu. Dengan demikian perjanjian antara Tuhan dan Abraham diteguhkan sekali lagi. Sara meninggal pada usia 127 tahun, dan dikuburkan dalam sebuah gua di Makhpela, gua milik Abraham yang dibeli dari Efron. Menjelang kematiannya Abraham menyumpah Eliezer untuk menjemput seorang istri bagi Ishak darikaum keluarganya yang tinggal di Aram. Dengan demikian kemenakan Abraham dan keturunan Nahor menjadi pengantin Ishak (24).

Abraham pada usia lanjut menikah lagi dengan Keturah. Keturunannya dan perkawinan ini menjadi leluhur dari suku Dedan dan Midian. Setelah mewariskan "segala harta miliknya" kepada Ishak, dan memberikan bagian kepada putra-putranya yang lain, Abraham meninggal pada usia 175 tahun dan dikuburkan di Makhpela.

Abraham menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, yang kekal, yang mahatinggi, yang empunya (Tuhan) langit dan bumi, dan Hakim yang adil atas segala bangsa dan segenap umat manusia. Baginya Tuhan adalah adil, bijaksana, benar dan adil, murah hati, dan pengampun. Abraham menerima hukuman Tuhan yang dijatuhkan atas dosa namun bicara dengan Tuhan demi kepentingan Ismael dan Lot yang berdosa. Abraham berhubungan dengan Allah dalam persekutuan yang akrab, dan dianugerahi Tuhan wahyu khusus dalam bentuk penglihatan dan Tuhan berkenan mengunjunginya dalam ujud media manusiawi atau malaikat ("pesuruh"). Abraham beribadah kepada Tuhan, dan memanggil Tuhan dengan Nama Tuhan dan mendirikan mezbah untuk tujuan ini. Monoteismenya jelas bertentangan dengan politeisme nenek moyangnya.

Iman Abraham mungkin paling mencolok dalam hal ketaatan dan kesiapannya melakukan apa pun perintah Tuhan. Karena iman ia meninggalkan Ur-Kasdim, tindakan yang diberi penekanan oleh Stefanus. Demikian juga ia dipimpin meninggalkan Haran. Karena iman ia menerima kehidupan setengah mengembara atau "musafir", kendati negeri Kanaan telah dijanjikan kepadanya. Ia mengalami hanya sebagian dan keseluruhan penggenapan perjanjian itu, yakni menempati sebidang tanah kecil di Makhpela dan memperoleh hak di dekat Bersyeba. Pencobaan paling berat atas imannya, yakni ia diminta mengorbankan Ishak, putra kandungnya yang secara manusiawi Ishak-lah satu-satunya jalan untuk perjanjian Tuhan dapat digenapi tepat seutuhnya. Imannya dialaskan pada kepercayaan akan kekuasaan Tuhan, bila perlu, untuk membangkitkan anaknya dan antara orang mati.

Terhadap keluarganya sendiri Abraham menunjukkan kasih sayang yang tulus dan dalam. Ia diakui sebagai orang yang berhasil membina dan menuntun anak-anaknya dan keturunannya, supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan menerapkan "kebenaran dan keadilan". Hambanya, Eliezer, dan sekutunya di Mamre mematuhi perintah-perintahnya. Abraham suka menjamu dan menghormati orang-orang yang tak dikenal; sifatnya murah hati tanpa pamrih. Ia mempunyai banyak pelayan dan harta milik, sanggup dan berani maju ke medan perang melawan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar.

Peristiwa-peristiwa yang dianggap kelemahan besar dalam watak Abraham, ialah kasus penipuan yang terbukti terhadap Firaun di Mesir dan terhadap Abimelekh dari Gerar dengan meminta Sara mengaku adiknya demi menyelamatkan hidupnya sendiri. Sementara kasus ini dijadikan contoh bagaimana Alkitab menggambarkan kekurangan-kekurangan bahkan para pahlawan besar, sifat sesungguhnya dari peristiwa-peristiwa itu mungkin hingga kini belum terpahami sepenuhnya. Sebab Sara bukan tidak mungkin adik tiri Abraham, dan pernikahan antar saudara tiri adalah biasa zaman itu di Mesir dan Asyur. Pernyataan Abraham yang mengacu kepada Ishak dalam Kejadian 22:7-8 bisa dihubungkan dengan iman daripada upaya menipu Ishak tentang tugas yang menunggu mereka. Kejadian 22, dan penyerahan Ishak, adalah penghukuman terhadap korban anak-anak.

Israel dianggap "benih daripada Abraham", dan tindakan Tuhan memperbanyak manusia dari satu orang dilihat sebagai penggenapan firman-Nya secara khusus. "Allah Abraham" mengacu kepada Tuhan di seluruh Alkitab, dan dengan nama itu Ia menampakkan diri-Nya kepada Musa. Monoteisme Abraham di tengah-tengah pemujaan berhala, cara Allah menampakkan diri kepadanya, memilih, membebaskan, dan memberkatinya, dan iman Abraham merupakan tema yang mantap untuk nasihat dan diskusi.

Pada zaman Perjanjian Baru Abraham dihormati sebagai leluhur Israel, sebagai leluhur keturunan Lewi yang menerima jabatan imam, dan sebagai leluhur Mesias sendiri. Takhayul populer Yahudi yang mengatakan bahwa bangsa keturunan Abraham membawa berkat dari Tuhan, disangkal oleh Yohanes Pembaptis dan Paulus, namun persekutuan Yahudi sebagai keturunan Abraham adalah gambaran dari persekutuan orang percaya dalam Kristus. Sumpah, persetujuan, janji, dan berkat yang dianugerahkan kepada Abraham oleh pilihan Allah yang bebas, diwarisi oleh anak-anaknya karena iman. Iman Abraham adalah model iman yang dibenarkan, yaitu proklamasi Injil yang universal pada pra-Kristus. Ketaatan Abraham karenia iman ketika disuruh berangkat dari Ur-Kasdim untuk menjalani hidup mengembara seperti "orang asing", dan ketaatannya untuk mempersembahkan Ishak, dicatat sebagai teladan iman dalam perbuatan.

Sebagai nabi akbar yang menerima perjanjian Tuhan, Abraham memainkan peranan yang unik baik dalam tradisi Yahudi dan Islam.

Hasil dan penemuan arkeologis. menunjukkan bahwa riwayat hidup Abraham seperti dicatat dalam Kitab Kejadian, tepat sesuai dengan pengetahuan terakhir tentang milenium kedua sebelum Masehi. Albright dan de Vaux menempatkan Abraham antara tahun 1900 dan 1700 sebelum Masehi, Rowley 1800 - 1600 sebelum Masehi, dan Gordon sampai pada zaman Amarna (babak terakhir abad 14). Namun demikian, permukiman tempat-tempat yang dikenal di dataran Yordan, dalam Pertengahan Zaman Perunggu, nampaknya cenderung pada abad 20 - 19 sebelum Masehi. Banyak kebiasaan yang dilakukan oleh Abraham, tindakannya terhadap Hagar, memilih Eliezer sebagai ahii waris, dan pembelian gua Makhpela, telah dibandingkan dengan bukti-bukti adat istiadat ini di Nuzi.

Bukti arkeologis dan perkembangan pengetahuan tentang zaman itu, telah meyakinkan kebanyakan ilmuwan modern untuk menenima kebenaran nilai-nilai historis yang terkandung dalam data-data sejarah itu; bukti-bukti itu telah mematahkan teori yang mengatakan bahwa Abraham ialah personifikasi dari suatu suku bangsa atau ilah suku bangsa pada zaman dulu (teori cerita purbakala oleh Nöldeke), atau adalah hasil dan suatu perputaran cerita-cerita purba. Harus diperhatikan bahwa kebanyakan perbuatan Abraham disebut sebagai perbuatan yang dilakukan oleh seorang pribadi.


ISHAK


ISHAK (Ibrani, יצחק - YITSKAQ, 'dia tertawa'). Ada latar belakang pemberian nama ini :

1. Sewaktu mendengar pemberitahuan Abraham tertawa :

* Kejadian 17: 17LAI TB, Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" KJV, Then Abraham fell upon his face, and laughed, and said in his heart, Shall a child be born unto him that is an hundred years old? and shall Sarah, that is ninety years old, bear?Hebrew,
וַיִּפֹּל אַבְרָהָם עַל־פָּנָיו וַיִּצְחָק וַיֹּאמֶר בְּלִבֹּו הַלְּבֶן מֵאָה־שָׁנָה יִוָּלֵד וְאִם־שָׂרָה הֲבַת־תִּשְׁעִים שָׁנָה תֵּלֵד׃
Translit interlinear, VAYIPOL {dan dia menunduk} 'AVRAHAM {abraham} 'AL-PANAV {di wajahnya} VAYITSKHAQ {dan dia tertawa} VAYOMER {dan berkata} BELIBO {di dalam hatinya} HALEVEN {mendapat anak} ME'A-SYANAH {seratus-tahun} YIVALED {dia akan dilahirkan} VE'IM-SARAH {dan apabila- sarah} HAVAT {berumur}-TISYIM {sembilan puluh} SYANAH {tahun} TELED {dia melahirkan}


2. Dan kemudian Sarah sendiri pun tertawa saat memikirkan bahwa dia yang sudah begitu tua akan melahirkan seorang putra :

* Kejadian 18: 12-1518:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"


3. Waktu Ishak lahir Abraham berusia 100 thn, dan Sara menyatakan bahwa Allah membuat dia tertawa (Kejadian 21:6).

* Kejadian 21:5-721:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.21:6 Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."21:7 Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."


Setelah Ismael berusia ± 16 tahun, suatu perayaan besar diadakan pada hari Ishak, bayi itu. disapih (Kejadian 21:8). Ismael 'menertawakannya' LAI, 'sedang main' (Kejadian 21 :9), hal ini dimaknai oleh para ahli kitab sebagai hal yang negatif, menertawai/ mengganggu:

* Kejadian 21:8-9 21:8 LAI TB, Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
21:9 LAI TB, Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. KJV, And Sarah saw the son of Hagar the Egyptian, which she had born unto Abraham, mocking.Hebrew,
וַתֵּרֶא שָׂרָה אֶת־בֶּן־הָגָר הַמִּצְרִית אֲשֶׁר־יָלְדָה לְאַבְרָהָם מְצַחֵק׃
Translit interlinear, VATERE {dan dia melihat} SARAH {sarah} 'ET-BEN-HAGAR {anak laki2 dari hagar } HAMITSRIT {perempuan mesir itu} 'ASYER {yang} -YALDA {dia telah melahirkan} LE'AVRAHAM {bagi abraham} METSAKHEQ {menertawai/ mengganggu}
21:10 , Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."

Perjanjian Baru (PB) juga memaknai ayat dalam Kejadian 21:9 bahwa Ismael melampiaskan kecemburuannya dengan 'menghina' Ishak (Galatia 4:29 bandingkan Roma 9:7-9).

* Galatia 4:28 4:28 LAI TB, Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
4:29 LAI TB, Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging (Ismael, red), menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini. KJV, But as then he that was born after the flesh persecuted him that was born after the Spirit, even so it is now. TR, αλλ ωσπερ τοτε ο κατα σαρκα γεννηθεις εδιωκεν τον κατα πνευμα ουτως και νυνTranslit, all {tetapi} hôsper {sama seperti} tote {waktu itu} ho {yang} kata {menurut} sarka {daging} gennêtheis {yang dilahirkan} ediôken {dia menganiaya} ton {yang (dilahirkan)} kata {menurut} pneuma {Roh} houtôs {demikian} kai {juga} nun {sekarang}


Rasul Paulus menggunakan kata kerja 'menganiaya' (εδιωκεν - ediôken, bentuk imperfect active indicative - third person singular dari kata διωκω – diôkô) untuk menggambarkan perbuatan ini dan menyusun atasnya suatu alegori yang luas mengenai perlawanan para pemuka agama yang legalistis terhadap orang 'yang lahir dari Roh' (Galatia 4:21-31).

Dua hal utama hidup Ishak adalah kelahirannya dan perkawinannya. Hal itu demikian karena dia adalah benih melalui siapa garis perjanjian dilanjutkan. Abraham telah diuji demikian berat sehubungan dengan perjanjian benih, tapi sekarang, pada usianya yang sudah sedemikian lanjut, yang boleh dikatakan 'matahari menjelang terbenam', lahirlah benih itu. Jadi nyata jelas. bahwa Allah melaksanakan tujuan-Nya dalam menggenapi janji-janji-Nya kepada Abraham (Kejadian 12; 1-3), sekalipun janji-janji itu bagi manusia nampaknya tidak mungkin digenapi. Pada pesta penyapihan. Ishak menjadi obyek gelak tawa dan olok-olok dari pihak saudara Ismael. Dua dunia atau dua benih bertemu dan keduanya harus dipisahkan. Karena itu Hagar dan anaknya, Ismael, diusir dari rumah tangga Abraham (Kejadian 21:9).

Selanjutnya Allah menguji Abraham, dengan memerintahkan dia untuk membunuh anaknya, Ishak. Abraham mematuhi Allah, tapi Allah mendahului dia dengan menyediakan seekor domba jantan untuk korban persembahan. Perjanjian diperbaharui lagi, bahwa Abraham akan mempunyai sangat banyak keturunan (Kejadian 22).

* Kejadian 22:17-1822:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."


Hal kedua yang mempunyai arti penting dalam hidup Ishak ialah perkawinannya. Bahwa Ishak akan lahir adalah mujizat, tapi tidak lama sesudah itu Abraham nampaknya harus mati. Jadi, bagaimanakah dia menjadi benih yang dijanjikan? Ternyata dia tinggal hidup, dan perhatian tertuju pada perkawinannya, sebab melalui dialah garis keturunan yang dijanjikan akan berlanjut. Abraham prihatin akan kelanjutan benih yg dijanjikan itu, maka dia menyuruh hambanya yang paling tua mengambil seorang istri untuk Ishak dari negerinya sendiri. negeri Haran. Ribka, anak gadis Betuel, ipar Abraham, ditunjuk menjadi calon pengantin wanita, dan ia bersedia meninggalkan rumahnya mengikuti hamba itu. Ishak menerima Ribka dan membawanya ke kemah ibunya. Ishak dan Ribka menikah dan cinta kasih mereka berkembang sebagai hasil dari tindakan-tindakan Ishak yang cermat dan sopan (Kejadian 24).

Dua puluh tahun lamanya Ribka mandul. Kembali lagi nampak bahwa benih yang dijanjikan itu tidak akan datang melulu dengan jalan keayahan alami biasa, melainkan melalui kuasa kreatif ilahi yang super-alami. Kemandulan Ribka menyebabkan Ishak memohon kepada Allah. Lalu Allah memberitahu Ribka, bahwa dua anak sedang bertolak-tolakan dalam rahimnya (Kejadian 25:21-26). Kedua anak ini mewakili dua bangsa, akan menempuh jalan saling bermusuhan, Ishak sendiri akan tinggal sebagai musafir di negeri itu, dan, daripada pergi ke Mesir pada waktu bala kelaparan, ia tetap tinggal di Gerar.

Sewaktu terjadi krisis, dia, seperti Abraham, melindungi istrinya dengan jalan yang salah. Setelah bertengkar dengan gembala-gembala di Gerar dia pindah ke Bersyeba, dan akhirnya mengadakan perjanjian dengan Abimelekh. Pertentangan disusuli pertentangan terjadi antara Ishak dan Ribka akibat ulah Yakub.

Karena ditipu, Ishak mengucapkan pelimpahan kesinambungan berkat keayahan kepada Yakub, dan mengucapkan bagi Esau suatu keinginan halus yang bersifat nubuat. Sebelum meninggal. Ishak menyatakan bahwa berkat akan datang melalui Yakub (Kejadian 28:4). Ishak panjang usia untuk melihat Yakub kembali, dan, pada usia 180 tahun Ishak meninggal dan dikebumikan oleh anak-anaknya, Esau dan Yakub.

PB menyinggung kelahiran Ishak sebagai anak perjanjian dalam Roma 4:16-21; 9:7-9;

* Roma 4:16-21
4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --
4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

9:7 dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu."
9:8 Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.
9:9 Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki."



Pemisahan antara Ishak dan Ismael dijadikan sebagai kiasan dalam :

* Galatia 4:22-31
4:22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
4:23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
4:24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar --
4:25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
4:26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
4:27 Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
4:28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
4:29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
4:30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
4:31 Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.



Bahwa Ishak akan dikorbankan oleh ayahnya, Abraham, disebut dalam Ibrani 11:17-19; Yakobus 2:21-23 (tentang pengaruhnya lebih lanjut, bandingkan Roma 8:32a, lihat HJ Schoeps, Paul, 1961. hlm 141 dab); bahwa ia ayah dari Esau dan Yakub disebut dalam Roma 9:10-13. bahwa ia memberkati kedua anaknya diterima dalam Ibrani 11 :20 sebagai bukti imannya.